Jumat, 14 Februari 2014

Pengertian Arsitektur

        Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.


Pengertian Lingkungan
      Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
     Bagi sebagian besar orang, waktu mereka dihabiskan untuk terlibat dalam organisasi baik formal maupun informal. Sejak kita memasuki masa sekolah hingga hidup bermasyarakat, tentunya banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti, seperti kelompok paduan suara, tim olahraga, kelosmpok musik atau drama, organisasi keagamaan di lingkungan tempat tinggal, atau juga bisnis. 
     Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi. 
     Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan, wewenang, tanggung jawab, dan pertanggung jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Sedangkan organisasi informal adalah suatu hubungan jaringan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal dapat terbentuk di dalam perusahaan karena adanya interaksi antar karyawan, contohnya kelompok arisan pada suatu kantor. Organisasi informal muncul karena adanya kebutuhan pribadi dan kelompok dalam suatu organisasi. 
Kepedulian Arsitektur terhadap Lingkungan salah satunya dengan pembuatan Green Roof

Apa itu Green Roof ? Atap hijau (green roof) adalah atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi dengan vegetasi dan media tumbuh, ditanam di atas membran anti air. Ini juga termasuk lapisan tambahan seperti penghalang akar dan drainase sebagai sistem irigasi. (Penggunaan “hijau” mengacu pada tren yang berkembang secara ramah lingkungan dan tidak mengacu pada atap yang hanya berwarna hijau)
Istilah green roof juga dapat digunakan untuk menunjukkan atap yang menggunakan beberapa bentuk “teknologi hijau”, seperti atap dingin, atap dengan kolektor panas matahari atau modul fotovoltaik. Green roof juga disebut sebagai eco-roof, oikosteges, atap tumbuhan, dan atap hidup.
 
 
Terdapat 2 jenis Green Roof
ü  Atap intensif (intensive roof): lebih tebal dan dapat mendukung berbagai tanaman yang lebih luas tetapi lebih berat dan memerlukan perawatan lebih.
ü  Atap yang luas(extensive green roof): media tanam (tanah) yang dangkal, dan tanaman yang digunakan adalah tanaman hias ringan. Taman atap ini mempunyai skala bangunan yang ringan dan sempit sehingga banyak digunakan pada bagian rumah yang tidak terlalu luas seperti garasi, atap rumah, teras, atau dinding.
 

Cara Pembuatan Green Roof
Sebelum membuat Green Roof ( Atap Hijau ), pertimbangkan dulu konstruksi atap bangunan. Apakah memang didesain untuk mendukung beban media tanam berupa tanah dan pepohonan yang akan ditanam di atasnya atau tidak. Dikarenakan, taman diatas atap (roof garden) harus didukung struktur dan konstruksi atap yang kuat.
Untuk media tanam, komposisinya harus ringan namun memiliki kemampuan menyediakan zat hara dan kelembaban. Misalnya, dengan mencampurkan pasir dengan serutan kayu ditambah lapisan kulit pinus serta pupuk. Kedalaman media tanam untuk rumput membutuhkan 20 sampai 30 sentimeter, begitu juga tanaman penutup. Sementara itu, semak dan pohon kecil membutuhkan kedalaman 60-105 sentimeter. Pohon besar perlu kedalaman hampir 2 meter.
         Kontruksi Green Roof



Melapisi dengan water proofing. Biarkan selama sehari sampai benar-benar kering, Aci, yaitu penambahan lapisan semen, membutuhkan pengeringan selama sehari, Beri lapisan penahan air (drainage cell) dan lapisan penahan tanah (geotextile).
Hamparan diberi tanah dan siap ditanami tumbuhan. Penanaman diawali rumput, semak, perdu baru tanaman pohon. Untuk mencegah kerusakan lapisan kedap air (water proof layer), lapisan penahan harus ditambah agar akar tanaman tidak merusak lapisan kedap air dan beton di bawahnya, dan tidak ketinggalan membuat pembuangan air.
            Karena atap rentan mengalami kebocoran, jadi harus dibuat saluran pembuangan air yang dilengkapi dengan filter sehingga air yang mengalir ke bawah tidak membawa serta butiran tanah yang bisa menyumbat saluran pembuangan air.  Untuk mencegah kerusakan pada lapisan kedap air, maka perlu ditambah lapisan penahan air agar akar tanaman tidak merusak lapisan kedap air tersebut.
Air hasil pembuangan juga dapat dimanfaatkan sebagai penyiram tanaman



Untuk memilih tanaman yang pas juga ada strategi sendiri. Berikut tipsnya:
*Ciri tanaman
- Tahan terhadap sinar matahari langsung (tanaman panas), Hal ini penting diperhatikan mengingat lokasi pertumbuhan tanaman akan memiliki jarak yang lebih dekat dengan matahari dibandingkan taman biasa.

- Hindari tanaman berakar menghujam ke bawah seperti palem. Pilihlah yang memiliki akar menyebar dan pertumbuhannya lamban, Contoh: pohon pagoda.
- Memiliki pertumbuhan bunga yang sering/rajin berbunga, Contoh, mawar, melati, tapak dara, bougainville.
- Memiliki percabangan yang banyak untuk menciptakan bentuk yang agak rimbun. Contoh: pohon pagoda, kamboja.
* Jenis tanaman yang biasa dipakai
- Tanaman berbatang lunak, di antaranya, aracea, rulea, lili paris brasil, pandan kuning, sambang darah.

- Tanaman berbatang keras, di antaranya, bougainville, kamboja.
- Tanaman berbunga, di antaranya, mawar, melati.
Keuntungan dari Green roof antara lain adalah:
1.   Mengurangi panas (dengan menambahkan masa dan nilai resitansi termal)
2.   Jika Green roof ditaruh dalam kaca sehingga bertindak sebagai terrarium dan penahan panas dari sinar matahari, Green roof bahkan dapat mengurangi suhu rata- rata di perkotaan selama musim kemarau.
3.   Menyerap air hujan, sehingga air tidak mudah hilang.
4.   Filter polutan dan karbon dioksida yang membantu menurunkan resiko kesehatan seperti asma.
5.   Filter logam berat agar dipisahkan dari air hujan, sehingga membuat kualitas air tetap terjaga.
6.   Membantu untuk mengisolasi bangunan dari polusi suara.
 
 







SUMBER : http://sijanggut.blogdetik.com/2013/03/20/tips-membuat-taman-di-atap-rumah/
SUMBER  : http://sidhofj.blogspot.com/2013_10_01_archive.html

Selasa, 11 Februari 2014

DAMPAK PEMBANGUNAN ARSITEKTUR


BAB I
PENDAHULUAN



Latar Belakang
Pembangunan tidak lain merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik.
            Sering kali kita jumpai bangunan yang telah berdiri atau selesai di bangun tapi tidak dapat melaksanakan fungsinya sebagaimana mestinya, sehingga bangunan itu terbengkalai dan tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu kita mesti mencari tahu apa saja sebab-sebab bangunan tersebut tidak dapat dioperasikan dengan sebaik mungkin.
apabila pembangunan tanpa diawali dengan sebuah perencanaan yang biasanya melibatkan campur tangan maupun pemikiran seorang arsitek.  Sebuah pembangunan yang dilakukan tanpa adanya pemikiran dari seorang arsitek, biasanya akan berjalan tidak sempurna, karena terkadang dalam memutuskan sebuah tindakan untuk pembangunan seorang klien biasanya hanya berpedoman pada literatur - literatur bangunan yang pernah ia lihat disekelilingnya.
Seorang arsitek diwajibkan mampu menganalisa suatu kondisi yang sedang terjadi dalam proyek yang sedang dilaksanakannya. Perlunya mempertimbangkan keadaan alam yang semakin hari semakin terbatas dalam segi lahan dan aspek sosial serta pertimbangan terhadap pengaruh lingkungan menjadi perhatian utama sang arsitek untuk mencari solusi dari semua keadaan untuk mencapai hasil desain yang dapat diterima dari berbagai pihak tanpa mengurangi resiko desain terhadap bangunan lingkup sekitarnya.
Selain itu,  dapat pula terjadi apabila pembangunan Rumah tanpa adanya campur tangan dari seorang arsitek, antara lain sebagai berikut :
1.  Adanya "Konsep" bangunan / rumah yang tidak terdefinisi.
2.  Perencanaan yang kurang matang terhadap program kebutuhan ruang, mulai dari    
    kebutuhan ruang saat ini sampai dengan prediksi kebutuhan ruang dimasa yang akan datang.
3. Meningkatnya biaya pembangunan rumah yang tidak terkontrol. Tanpa adanya sebuah perencanaan yang jelas, maka biasanya seseorang akan membangun rumahnya berdasarkan "kebutuhan, pemikiran, maupun ide" yang ia pikirkan saat itu, sehingga sering  terlupakan alternatif - alternatif lain yang kemungkinan berpotensi lebih murah dan hemat.
4.  Adanya sedikit penyesalan diakhir pembangunan.
Tujuan
            Karena latar belakang yang ada, oleh karena itu tujuan dari penulisan ini adalah untuk mencari tahu sebab-sebab mengapa bangunan-bangunan tersebut bisa tidak terpakai. Faktor-faktor apa yang mempengaruhinya dan lain-lain. Dan untuk pembangunan yang sedang dalam proses pembangunan, agar bisa terlaksana membangun sampai selesai, diperhitungkan semua pengaruh terhadap penghuni, lingkungan, serta bangunan itu sendiri, agar bangunan yang dibangun kelak akan berguna dan tidak akan sia-sia.

BAB II
TINJAUAN TEORI
Evaluasi Pasca Huni didasari keinginan untuk mengetahui dampak dari desain arsitektur bangunan dalam beberapa periode tahun pembangunannya terhadap penghuninya. Hal ini penting untuk mengetahui performa bangunan yang termasuk didalamnya fungsi dan ketersediaannya fasilitas.
Evaluasi pasca huni pada rusunawa di DKI Jakarta adalah untuk mengetahui persepsi penghuni terhadap perkembangan performa desain arsitektur bangunan rusunawa berdasarkan beberapa periode pembangunan. Hasil evaluasi dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk memperbaiki desain rusunawa masa yang akan dating.Tujuan dari evaluasi pasca huni untuk :
 (1) menghasilkan dasar pertimbangan terhadap desain arsitektur bangunan rumah susun yang sesuai dengan standar pembangunan gedung, kenyamanan penghuni dan optimasi biaya pengelolaan
 (2) meminimalkan permasalahan dan kekeliruan dalam perancangan, sehingga desain dan penggunaan bahan bangunan yang dihasilkan pada masa yang akan dating menjadi lebih baik. Identifikasi masalah yang dilakukan berdasarkan pengamatan awal terhadap arsitektur bangunan antara lain: 
(a) permasalahan kebutuhan jenis ruang, 
(b) permasalahan besaran ruang
  (c) permasalahan jenis bahan dan material. Berdasarkan analisis terhadap hasil observasi dan pengamatan di lapangan dapat diambil kesimpulan secara umum bahwa perkembangan arsitektur baik dari kebutuhan akan jenis program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan material/bahan bangunan dalam beberapa periode, semakin lama menjadi lebih baik. Dapat dijelaskan bahwa beberapa jenis kebutuhan akan program ruang, besaran dan ukuran ruang serta penggunaan material/bahan bangunan yang digunakan adalah sebagai berikut: 
(*) kebutuhan akan jenis ruang semakin berkembang dalam beberapa periode pembangunan,ini terlihat dari makin bervariasinya program ruang, 
(*) besaran ruang pada unit hunian semakin lama semakin besar, sesuai dengan ketentuan bahwa unit paling kecil adalah 30 M2 dengan 2 (dua) ruang tidur,kebutuhan besaran unit juga perlu diperhatikan terhadap target penghuni yang berbeda dan disesuaikan kebutuhan ruang dari target penghuni seperti buruh pabrik/mahasiswa atau keluarga kecil/menengah yang hanya membutuhkan ruang serbaguna untuk unit huniannya. 
(*) perletakan zona ruang dalam beberapa periode tidak mengalami perubahan yang drastis, penempatan zona ruang pada unit hunian sudah memenuh criteria dalam standar penataan ruang, 
(*) jenis bahan dan material semakin lama berdasarkan beberapa periode semakin baik, hanya pada bagian-bagian tertentu penggunaan bahan dan material belum memenuhi satu criteria, antara lain finishing untuk ruang dalam unit hunian dan 
(*) desain dan tampak muka (façade) bangunan rusunawa semakin baik, sehingga dapat meningkatkan image dari rusunawa tersebut. Selanjutnya untuk memperbaiki persepsi negative atas rusunawa dapat direkomendasikan antara lain: 
(.:.) berusaha melahirkan bentukan yang lebih dinamis dan imajinatif, 
(.:.) memilih material bangunan yang rendah perawatan 
(.:.) mengolah pilihan material tersebut menjadi lebih menarik dan memiliki nilai estetis.
Kebutuhan mendesak dari banyak rumah sering membuat rencana yang telah dilakukan adalah cepat dan tanpa intervensi dari masyarakat setempat. Kondisi ini akan membuat masyarakat tidak puas dengan rumah yang dibangun, dan mereka  tidak tinggal di rumah (rumah kosong fenomena). Beberapa teori mengatakan bahwa pembangunan partisipatif akan lebih efektif dan berhasil daripada pembangunan berdasarkan konstruktor. Bahkan, faktorberhasilnya pembangunan berdasarkan tingkat hunian dan kondisi sosial ekonomi penghuni.
BAB III
METODELOGI

Analisis ini menggunakan analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisi dengan cara mengumpulkan data berupa cerita rinci atau keadaan sebenarnya. Dengan kata lain, analisi kualitaitf adalah analisis dengan cara mengembangkan, menciptakan, menemukan konsep dan teori.
Analisi data secara kualitatif dilakukan berdasrkan logika dan argumentsi yang bersifat ilmiah. langkah-langka ini meliputi survey obyek-obyek komparsi, lokasi tapak untuk mendapatkan data-data dan komparsi yang berhubungan dengan obyek perancangan.
Konstruksi bangunan dan pengoperasian memiliki dampak langsung dan tidak langsung yang luas pada lingkungan. Bangunan menggunakan sumber daya seperti energi, air dan bahan baku, menghasilkan limbah (penghuni, konstruksi dan pembongkaran) dan memancarkan emisi atmosfer yang berpotensi membahayakan. pemilik Bangunan, perancang dan pembangun menghadapi tantangan yang unik untuk memenuhi kebutuhan untuk fasilitas baru dan direnovasi yang dapat diakses, aman, sehat, dan produktif sambil meminimalkan dampak terhadap lingkungan.
 Membuat bangunan berkelanjutan dimulai dengan :
o   Pemilihan lokasi yang tepat,
termasuk pertimbangan penggunaan kembali atau rehabilitasi bangunan yang ada.
Lokasi, orientasi, dan lansekap sebuah bangunan mempengaruhi ekosistem lokal, metode transportasi, dan penggunaan energi.
o   Memasukkan prinsip-prinsip pertumbuhan Smart dalam proses pembangunan proyek,
misalnya sebuah gedung, kampus atau pangkalan militer.
·  Penempatan untuk keamanan fisik merupakan isu penting dalam mengoptimalkan desain, termasuk lokasi jalan akses, parkir, hambatan kendaraan, dan lampu perimeter.
Hal-hal yang menjadi perhatian lingkup dalam pekerjaan arsitektur adalah:
o    Gunakan Optimalkan Energi
 Untuk mengurangi beban, meningkatkan efisiensi, dan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan di fasilitas federal.
o    Melindungi dan Menghemat Air
Sebuah bangunan yang berkelanjutan harus mengurangi, mengontrol, dan mengobati limpasan situs, penggunaan air secara efisien, dan penggunaan kembali atau daur ulang air untuk digunakan di tempat.
o    Lebih baik Gunakan Produk Lingkungan
Sebuah bangunan yang berkelanjutan dibuat dari bahan yang meminimalkan dampak siklus kehidupan lingkungan seperti pemanasan global, penipisan sumber daya, dan toksisitas manusia. Lingkungan bahan disukai memiliki efek mengurangi terhadap kesehatan manusia dan lingkungan dan berkontribusi untuk meningkatkan keselamatan pekerja dan kesehatan, kewajiban mengurangi, biaya pembuangan dikurangi, dan pencapaian tujuan lingkungan.
o    Meningkatkan Kualitas Lingkungan Indoor
Kualitas lingkungan dari sebuah bangunan memiliki dampak signifikan pada kesehatan penghuni, kenyamanan, dan produktivitas. Di antara atribut lain, sebuah bangunan yang berkelanjutan memaksimalkan pencahayaan, seperti memiliki ventilasi yang tepat dan kontrol kelembaban, dan menghindari penggunaan bahan-bahan dengan emisi tinggi. Selain itu, pertimbangkan ventilasi dan penyaringan untuk mengurangi kimia, biologi, dan serangan radiologi.
o   Operasional dan Pemeliharaan Praktek Optimalkan
Mengingat operasi bangunan dan isu pemeliharaan selama tahap desain awal fasilitas akan memberikan kontribusi untuk lingkungan kerja yang baik, produktivitas yang lebih tinggi, energi dan biaya sumber daya, dan mencegah kegagalan sistem. Mendorong bangunan operator dan personil perawatan untuk berpartisipasi dalam tahap desain dan pengembangan untuk menjamin operasi yang optimal dan pemeliharaan gedung. Desainer dapat menentukan bahan dan sistem yang mempermudah dan mengurangi kebutuhan perawatan; membutuhkan air lebih sedikit, energi, dan bahan kimia beracun dan pembersih untuk menjaga, dan biaya-efektif dan mengurangi biaya hidup-siklus. Selain itu, fasilitas desain untuk menyertakan meter untuk melacak kemajuan inisiatif keberlanjutan, termasuk penurunan penggunaan energi dan air dan limbah, dalam fasilitas tersebut dan di situs.
 BAB IV
STUDY KASUS
Pulau Hashima (berarti "Pulau Perbatasan"), umumnya disebut Gunkanjima (berarti "Pulau Kapal Perang") adalah salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di Prefektur Nagasaki, sekitar 15 kilometer dari kota Nagasaki. Pulau ini merupakan pulau yang sangat kecil, dengan panjang hanya sekitar 480 meter dan lebar 160 meter ! Total panjang garis pantainya tidak lebih dari 1,2 km. Terletak sekitar 15 km dari kota Nagasaki. Dihuni selama 87 tahun, sejak tahun 1887 hingga 1974, sebagai sebuah lahan pertambangan batubara yang dikelola oleh Mitsubishi Corporation. Pulau ini -walaupun sangat sempit- dilengkapi dengan berbagai fasilitas hidup bagi karyawan tambangnya yang mencapai ribuan, berikut dengan anggota keluarganya masing-masing. Fasilitas itu mencakup asrama / apartemen, sekolah, pasar, pemandian umum, dsb. Merupakan suatu keajaiban bahwa pulau sekecil itu bisa menyediakan fasilitas selengkap itu.
Pada tahun 1890 perusahaan Mitsubishi membeli pulau tersebut dan memulai proyek untuk mendapatkan batu bara dari dasar laut di sekitar pulau tersebut. Pada tahun 1916 mereka membangun beton besar yang pertama di pulau tersebut, sebuah blok apartemen dibangun untuk para pekerja dan juga berfungsi untuk melindungi mereka dari angin topan.
Pada puncak kejayaan aktivitas tambang di pulau ini, kepadatan penduduknya mencapai 10 kali lipat kepadatan penduduk Tokyo, ibukota Jepang, dan termasuk titik dengan kepadatan penduduk tertinggi di dunia. Jumlah penduduk pulau ini membengkak pada tahun 1959., kepadatan penduduknya mencapai 835 orang per hektar (83.500 orang per km persegi), setara 216.264 orang per mil persegi sebuah populasi penduduk terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia. 
Seiring dengan digesernya batubara oleh bahan bakar minyak sejak 1960-an, maka aktivitas tambang pun mengalami penurunan, hingga akhirnya Mitsubishi terpaksa menutup kegiatan eksplorasinya di pulau ini pada tahun 1974. Penghuninya pun dipaksa kembali ke kampung halamannya masing-masing di berbagai penjuru Jepang, dan pulau ini dibiarkan kosong tak berpenghuni, hingga hari ini.
BAB V
PEMBAHASAN
gunkanjima merupakan salah satu contoh pembangunan proyek arsitektur yang mengalami kegagalan dikarenakan faktor hilangnya mata pencaharian mereka yang berpusat di pulau tersebut. Pemilik pulau ini secara resmi menutup mata pencaharian penduduknya dikarenakan bangkrut. Hal ini menyebabkan para penduduk pulau ini di paksa meninggalkan pulau tersebut sehingga pulau ini menjadi pulau mati yang tidak berpenghuni sama sekali.
Padahal apabila kita lihat pulau ini merupakan sebuah pulau kecil yang memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Mulai dari sekolah hingga rumah sakit. Fasilitas selengkap itu sudah sangat cukup untuk memadai kehidupan para penduduk pulau tersebut. Akan tetapi sumber mata pencaharian di pulau tersebut bersumber dari batu bara yang akhirnya harus ditutup akibat pernurunan aktifitas tambang. Penutupan batu bara ini menyebabkan seluruh penduduk secara paksa di gusur untuk segera meninggalkan pulau ini.
Setelah bertahun tahun ditinggalkan penduduknya, pulau hashima menjadi sebuah pulau mati yang sama sekali tidak berpenghuni. Masih banyak perabotan-perabotan yang tersimpan didalamnya. Tidak adanya perwatan membuat semua bangunan-banguna tua mulai runtuh dan bayak sekali reruntuhan kaca di sekitarnya.
            Pulau hashima merupakan salah satu contoh gagalnya proyek pembangunan arsitektur dikarenakan kurangnya perhatian terhada segala kebutuhan penduduk didalamnya. Dalam hal ini adalah sumber mata pencaharian. gunkanjima memang dibangun khusus untuk seluruh karyawan yang bekerja di pertambangan batu bara. Pemiliknya tidak memikirkan secara detail segala kemungkinan yang akan terjadi. Seharusnya gunkanjima  bisa menjadi salah satu pulau yang maju dan menjadi sebuah kota dengan penduduk yang padat apabila dijadikan sebagai objek wisata selain sebagai tempat mencari nafkah. Pulau ini juga seharusnya bisa menarik seluruh wisatawan sehingga keberadaannya tidak pernah punah. Misalnya saja dengan membuat objek wisata seperti memperlihatkan pertambangan batu bawar bagi wisatawan asing sehingga selain sebagai pusat pertambangan gunkanjima bisa jadi alternatif wisata bagi turis-turis asing di Jepang.
Permasalahan utama gunkanjima adalah terlalu tertutup bagi pengunjung asing, pulau ini hanya memberikan fasilitas-fasilitas standar bagi penduduknya. Gunkanjima  seharusnya bisa menjadi sebuah kota wisata di Jepang. Letaknya yang berada ditengah lautan luas sangat indah dan hal ini bisa dimanfaatkan untuk menarik wisatawan asing. Akan tetapi kurangnya gunkanjima sudah merupakan proyek bisnis sejak awal dibangunnya, sehingga hal ini menjadi sebuah kesalahan besar dalam proyek pembangunan. Apabila terjadi kegagalan maka pulau ini menjadi sebuah pulau mati seperti sekarang.
Seharusnya proyek seperti ini dibangun tidak hanya memikirkan suatu kepentingan saja tetapi juga bisa mengakomodasi menjadi sebuah saran bagi kepentingan yang lain sehingga keberadaannya menjadi seimbang. Dengan begitu maka kehidupan gunkanjima bisa berlangsung lebih lama.

BAB VI
KESIMPULAN
gunkanjima merupakan sebuah kota yang sangat padat pada masa kejayaannya kota ini dibangun untuk kepentingan bisnis pertambangan yang didalamnya merupakan karyawan dari perusahaan batu bara tersebut. Pulau ini harus ditutup akibat bangkrutnya perusahaan pertambangan tersebut. Hal ini menyebabkan seluruh penduduk pulau ini secara paksa harus keluar dari gunkanjima.
            Pulau ini sejak awal sudah menjadi pulau untuk keperluan bisnis. Yang pada akhirnya gunkanjima menjadi salah satu pulau mati dengan populasi penduduk yang paling padat. Gunkanjima sama sekali tidak terawat lagi hingga saat ini sehingga seluruh bangunan yang sangat kokoh beberapa puluh tahun yang lalu sudah banyak yang menjadi bangkai.
SARAN
            dalam membangun bangunan harus menyiapkan sebuah perencanaan yang baik agar bangunan tersebut dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan fungsinya. Juga harus mempertimbangkan dampak-dampak lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Hashima

Senin, 10 Februari 2014

                                        LINGKUNGAN PERKOTAAN


Isu Lingkungan Perkotaan
(URBANISASI)
Isu lingkungan diperkotaan muncul karena aktifitas yang begitu padat yang terjadi dikota yang dari hari-kehari terus meningkat. Hal ini diakibatkan oleh adanya urbanisasi besar-besaran yang dilakukan oleh sejumlah orang yang berasal dari desa menuju ke kota demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Urbanisasi ini sendiri diakibatkan karena adanya perbedaan tingkat ekonomi antara desa dengan kota, perbedaan pertumbuhan dan ketidak merataan fasilitas pembangunan desa dan kota.
KotaDesa
Kebanyak orang melakukan urbanisasi untuk memperoleh hidup yang lebih baik karena mereka berpikir di kota merupakan tempat perputaran uang dan terdapat fasilitas yang baik dan lengkap.
A.      Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi itu sendiri menurut:
1.       Ensiklopedi Nasional Indonesia urbanisasi adalah suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
2.      Dr. PJM Nas, Urbanisasi memiliki 2 pengertian yaitu :
a.       Suatu proses pembentukan kota yang digerakkan oleh perubahaan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan masyarakatnya lambat laun (melalui proses) memiliki sifat kehidupan kota.
b.      Gejala perluasan pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial, dan psikologi.
B.       Latar belakang urbanisasi
1.         Negara Industri maju
a.         Dimulai sejak industrialisasi (titik tolak urbanisasi)
b.        penduduk kota meningkat lebih lambat dibandingkan di negara berkembang sedangkan pertumbuhan kota relatif lebih imbang (perbedaan titik besar), sehingga "proses urbanisasi merupakan proses ekonomi".





 

Gambar diatas menjelaskan bahwa dinegara industri yang maju kebanyakan orang melakukan urbanisasi karena adanya lapangan pekerjaan yang tersedia dan membutuhkan tenaga pekerja.
2.         Negara Sedang Berkembang
a.         Urbanisasi pada negara berkembang dimulai sejak PD II
b.        Urbanisasi merupakan titik tolak terjadinya industri (kebalikan dari negara industri maju)
c.         penduduk kota meningkat cepat sehingga urbanisasi terbagi rata, semakin besar kotanya, semakin cepat proses urbanisasinya "proses urbanisasi bersifat demografi"



 
 
Gambar diatas menjelaskan bahwa dinegara  yang sedang berkembang orang melakukan urbanisasi ke kota maka terbentuklah industri.
C.      Dampak Positif dan Negatif terjadinya Urbanisasi
Akibat adanya urbanisasi tentu memiliki dampak positif dan negatif yang ditimbulkannya
1.    Dampak Positif 
a.     Usaha pembangunan menyeluruh, tidak terbatas dari wilayah kota.
b.     mempercepat kota sebagai pusat-pusat sosial, ekonomi, industri / menekankan bahwa kota merupakan suatu "leading Sector"dalam perubahan ekonimi, sosial, dan politik.
c.     variable independen yang memajukan pembangunan ekonomi.
            2.    Dampak Negatif
a.     Semakin minimnya lahan kosong didaerah perkotaan
b.     Menambah polusi di daerah perkotaan (transportasi tidak terencana)
c.     Resiko bencana alam
d.     Penyakit sosial
e.     Merusak tata kota 
Adanya dampak negatif yang ditimbulkan dari urbanisasi yang merusak lingkungan hidup tentu memerlukan pengendalian lingkungan seperti:
1.    Upaya preventif (pembinaan, penyuluhan dan penerangan kepada masyarakat luas)
2.     Upaya represif (sanksi yang tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan hidup)
Solusi
Konsep Pengembangan Kota Hijau
Kota hijau adalah kota yang dibangun tidak mengorbankan aset kota (terus-menerus menumpuk semua aset) : manusia, lingkungan, dan sarana prasarana terbangun.

Ciri - Ciri kota hijau 
a.          Pemanfaatan secara efektif dan efisien sumber daya air dan air
b.          mengurangi limbah
c.          menerapkan sistem transportasi
d.          menjamin kesehatan lingkungan
e.          menyinergikan lingkungan alami dan buatan berdasarkan perencanaan dan perancangan kota berkelanjutan (lingkungan, sosial, dan ekonomi)
Atribut Fisik kota Hijau
a.         green planning and design (perencanaan dam perancangan kota yang beradaptasi pada kondisi  biofisik kawasan)
b.         green Open space (mewujudkan jejaring ruang terbuka hijau)
c.         green waste (usaha menetapkan 3 R (Reduce, Reuse, and Recycle)
d.        green transportasion (pengembangan transportasi yang berkelanjutan / transportasi massal)
e.         green water ( efisiensi pemanfaatan sumber daya air)
f.          green energy (pemanfaatan sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan)
g.         green building (pengembangan bangunan hemat energi)
h.         freen community (kepekaan, kepedulian, dan peran aktif masyarakat dalam pengembangan atribut kota hijau)